
Senin, 03 Juni 2013
Mencintai dan (tanpa) Dicintai
Ketika aku mencintai seseorang, aku ingin yang terbaik bagi kebahagian seseorang itu. Walau itu berarti, dia berbahagia dengan orang selain diriku. Bagiku itu bukan suatu masalah. Malah aku merasa senang, bahagia yang sulit untuk dijelaskan.
Bagiku tidak masalah, ketika aku mencintai seseorang tanpa orang itu mencintai diriku. Sama sekali bukan masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika kami sudah saling berikrar untuk sehidup-semati atas nama cinta tapi muncul penghianatan, itu yang menjadi masalah.Aku tidak pernah meminta dia mencintai diriku. Yang aku ingin cuma satu, dia tahu bahwa aku mencintai dirinya.
Kadang aku berpikir. Ribuan kilometer jarak kita. Wajahmu dan wajahku tak pernah saling bertemu. Namun, mengapa aku bisa cinta? Terkadang, takdir memang teramat gila.
Aku akan tetap sama: mencintaimu tanpa harus engkau cintai.
Sabtu, 04 Mei 2013
Tanpa Arti
Bagi dunia, aku bukan apapun.
Bagi seseorang, aku bukan siapapun.
Bagimu, aku ini apa?
Tak pernah ada manusia yang menganggapku lebih atau berarti. Aku ini seperti sampah, dibuang saat tak lagi dibutuhkan. Atau seperti anjing. Atau lebih buruk dari itu.
Lihatlah, berapa dari mereka yang menganggapku berarti? Bahkan seseorang yang aku merasa dia mencintaiku dan aku mencintainya, dia menganggapku tak lebih dari seorang penganggu.
Begitu burukkah aku?
Apa tak cukup arti sebuah kesetiaan? Apa tak cukup arti beribu pengorbanan? Lalu mau-mu apa?
Aku adalah tak berarti. Aku bukan siapapun untuk mampu mengubah apapun. Bagai sehembus nafas, menjadi terlupa saat hembus berikut. Menjadi sesuatu yang wajib untuk ditinggalkan setelah semua hal yang terjadi. Menjadi sesuatu yang wajib untuk dilupakan setelah semua terekam mindala.
Aku ini seperti sebongkah batu. Seperti berhala yang pantas untuk ditumpas. Berhala busuk yang tak ada arti, bukan seperti sesembahan kaum pagan yang menjulang dalam kuil-kuil gemerlap yang dikerubuti ribuan.
Pernahkah kamu memperhatikan sampah? Teronggok kaku tak tersentuk setelah segala manis habis ditelan, menjadi sepah yang tak pantas ada bahkan untuk sekedar dikenang.
Aku bukan apapun untuk siapapun. TANPA ARTI.
Nothing to Lose
Ada saat kau membuatku tertawa
Ada waktu kau membuatku marah
Ada kala ketika kulihat cahaya
Meski sering kali kau membuatku menangis
Ada sesuatu yang tak kau mengerti
Aku ingin menjadi kekasihmu
Takkan gagal, cintamu akan kudapatkan
aku sangat mengharap kau ijinkan aku mencoba
Ku menunggu di hadapanmu
Aku punya waktu dan kjamin tidak ada ruginya
Ada saat ketika aku percaya padamu
Ada waktu ketika aku merasa dekat denganmu
Ada kala ketika aku mengira aku kekasihmu
Meskipun sering juga aku merasa tak yakin
Ada sesuatu yang tak kau pahami
Aku ingin menjadi kekasihmu
Untuk Tuhan
Jalan sepi di batas kota ini
Jauh dari seseorang yang aku sayangi
Ku terkenang kata yang kau ucapkan
Namun tak bisa membuatku kembali padamu
Tuhan hanya satu pintaku padaMu
Jagalah dia saat aku jauh dari sisinya
Kubutuhkan orang yang tulus padaMu
Tapi ku tinggalkan dirinya saat aku berjumpa
Ku sendiri dan ku lelah
Ku merindukanmu sayang
Dan lagi
Rasa hampa selimuti diriku
Tak seorangpun disini yang menemaniku
Masa indah saat ku bersamamu
Dan potret dirimu akan iringi hariku
Tuhan hanya satu pintaku padaMu
Jagalah dia saat aku jauh dari sisinya
Kubutuhkan orang yang tulus padaMu
Tapi ku tinggalkan dirinya saat aku berjumpa
Ku sendiri dan ku lelah
Ku merindukanmu sayang
Dan lagi
Mencari, tiada ku temukan
Seolah sia-sia
Karenamu ku tetap bertahan
Menyerah, takkan pernah
Betapaku merindukanmu di dalam pelukku
Selasa, 05 Februari 2013
BAYANGKAN !!
Ngomong sama BATU wujud MANUSIA..
Senin, 14 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)